Nasyid Urang Kutai Loleng

Slide Urang Kutai Loleng

Widget Slideshow

Rabu, 13 Juli 2016

"Behundengan" Cara Tradisional Suku Kutai Mengajak Masyarakat ke suatu Acara

Nek Accah Behundengan (Ilustrasi)

Di dalam sebuah lingkungan masyarakat yang masih menjunjung tradisi tentunya masih saja terdapat berbagai perhelatan acara. Baik itu dalam skala besar seperti pesta pernikahan maupun skala kecil seperti selamatan biasa. Acara ini sangat lumrah diadakan di
tengah masyarakat yang berbudaya, sehingga kedatangan maupun partisipasi masyarakat sekitar wajib dipenuhi. Namun bagaimanakah caranya berkomunikasi dalam mengabarkan maupun mengundang Masyarakat untuk datang ke perhelatan acara ? Di zaman kekinian seperti saat ini, hal tersebut sangatlah mudah. Dari mengundang orang lain dengan cara membuat Kartu Undangan, hingga melalui jaringan seluler maupun internet. Terkhusus Internet, banyak sekali alternatif yang bisa digunakan, sebut saja melalui Facebook, Twitter, Instagram, BBM dan yang lainnya. Lalu, bagaimana cara Masyarakat tempo dulu mengabarkan adanya sebuah acara ? Jangankan internet, HP saja belum diciptakan. Berikut salah satu cara konvensional yang dilakukan oleh Masyarakat Suku Kutai yang mendiami Desa Loleng dalam berkomunikasi.

Desa Loleng, sebuah perkampungan kecil di pedalaman di Kutai Kartanegara Kalimantan Timur yang mayoritas dihuni oleh Masyarakat Suku Kutai. Masyarakat di Desa Loleng memiliki cara unik dalam mengundang Masyarakat ke sebuah acara. Behundengan, inilah nama cara tradisional itu disebut dalam bahasa Kutai dialek Kota Bangun. Behundengan memiliki arti mengundang ataupun mengajak orang ke suatu acara atau ke suatu tempat. Behundengan bisa dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan. Namun terdapat sedikit perbedaan jenis undangan yang dilakukan oleh lelaki atau perempuan. Lelaki yang Behundengan biasanya untuk selamatan biasa  seperti acara Mbecakan (selamatan, atau kendurian) dan yang perempuan biasanya ditugaskan untuk mengundang keacara pernikahan, khususnya dalam rangka bantu-membantu membuat makanan dan gotong royong menyiapkan tempat acara. Bahasa yang digunakan tentunya Bahasa Kutai berdialek Kota Bangun. 

Berikut kami tuliskan contoh kalimat Behundengan dalam Bahasa Kutai : 

  1. Lelaki yang Behundengan, misalnya , " Assalamu'alaikum, Su, kami ni behundengan, mbewai paggi odeh kami minni-minni ge , nylamati sarang walet kami. Padehi hajje de ambok kan de dennek, Sama rata hajje yoh ! Biasanya disahut , " Insya Allah, sampai hajje kalla!" (artinya : Assalamu'alaikum, , permisi paman, kami mengundang Paman kerumah kami sekarang juga, ada acara selamatan rumah burung walet kami, tolong juga disampaikan kepada yang lainnya dirumah ini !" biasanya tuan rumah menimpali, "Insya Allah, kami akan datang."
  2. Perempuan yang Behundengan, misalnya," Aku nyampaikan passan de Silu(nama Ilustrasi), mbewai be krobok ka nikahan anak side, hari sabtu ni mugeinya, hari ahad pupusnya. Sama rata hajje ni yoh !" (artinya, Saya menyampaikan pesan dari Ibu Silu (nama Ilustrasi) mengundang ke acara nikahan anaknya, hari sabtu mulainya dan berakhir hari minggu (Pernikahan Suku Kutai berlangsung selama 2 hari, hari pertama berkumpul menyiapkan tempat, makanan dan lain-lain, hari kedua puncak acara yaitu resepsi pernikahan)
Demikianlah tradisi Masyrakat Desa Loleng dalam mengadakan acara. Semoga Post ini Bermafaat. By Jimkafta48

1 komentar:

  1. Online Casino Site Review | Lucky Club
    Online Casino Site Review | Lucky Club | Top Online luckyclub.live Casino Site for the Best Slots Games and Live Dealer Gaming, Casino Games, Poker, Keno, Roulette.

    BalasHapus