Nasyid Urang Kutai Loleng

Slide Urang Kutai Loleng

Widget Slideshow

Jumat, 17 Maret 2017

Istilah Busu dan Ambok Untuk Bentuha Zaman Dahulu

Arawah de Dennek Be pupur besah

Jika kita menilik kembali pergaulan zaman dahulu, khususnya yang terjadi di dalam Masyarakat Kutai bisa kita jumpai penggunaan istilah yang ketika kita gunakan saat ini akan terasa aneh dan tabu. Khususnya seorang menantu kala memanggil mertuanya dengan sebutan 'Ambok' atau 'Busu' bahkan dengan sebutan 'Tua' bukan dengan sebutan 'Bapak' atau 'Ibu'.

Masyarakat Kutai tempo dulu sangat erat bahkan sangat sulit untuk meninggalkan tradisi atau budaya "Besusur Purus". Purus adalah status hubungan atau silsilah kekeluargaan seseorang dengan orang lain. Status ini bisa jadi berubah jika kedua orang tua memiliki jalur silsilah keluarga maupun status yang berbeda. Misalkan si Ongo di pihak Ayahnya memiliki hubungan Busu ke Aji Jewa, tapi jika 'disusurri' di pihak ibunya, maka Ongo 'be Annek' ke Aji Jewa. Di dalam adat Kutai istilah ini disebut 'Taprumpak ka Purus'. Fenomena seperti ini sangat membuat bingung generasi muda Kutai saat ini, namun jika mereka bijak dan mengerti maka fenomena ini tidaklah hanya sebatas kekayaan budaya Kutai itu sendiri.

Di dalam kasus lain misalnya ada seorang Lelaki yang menurut Purusnya menikahi cucunya sendiri, maka hal ini menyebabkan ada perasaan tidak enak atau canggung bagi keturunannya kelak. Jika 'umpat' ke Purus 'Annek Laki' nyabbut 'Tua', tapi jika 'umpat' ke Purus 'Annek Bini' maka nyabbut 'Annek'.

Begitu juga saat seorang Lelaki yang mempersunting seorang Wanita yang jika ditelisik lebih jauh ternyata memiliki hubungan 'Sepupu Jauh', maka sang Lelaki tadi memanggil kedua mertuanya dengan sebutan "Busu"/"Ambok" atau "Tua", jarang hingga tabu jika memanggilnya dengan sebutan "Ayah" atau "Ibu".

Makanya etam delam tradisi Kutai ni ade istilah "Besusuran Purus" mun nde kutnya hak kalla nde pa jehhat, taprumpak ka kula nyawa jugge !

Kesah Ranyau :

"Mbeko, Su !" , "Nde Pitis !" , "Hali Su !", "Pulangkan anakku mpagi yoh !" , "Nde Jedi Su !"

Maksudnya ialah , Mbeko di sini maksudnya Merokok, bukan makan (Mbekko), si menantu salah sabbut atau mertuanya yang gagal paham. Ini adalah salah satu anekdot Bahasa Kutai Beheri.
Salam Hangat Urang Kutai Loleng !


0 komentar:

Posting Komentar