Nasyid Urang Kutai Loleng

Slide Urang Kutai Loleng

Widget Slideshow

Sabtu, 17 September 2016

Meriahnya News Reading Contest di SMA Negeri 1 Kota Bangun






Salah satu program Sekolah Rujukan Nasional adalah Gerakan Literasi Sekolah. Gerakan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat baca seluruh kalangan, terlebih lagi anak-anak usia sekolah. SMA Negeri 1 Kota Bangun sebagai sekolah rujukan nasional,
hari ini, Sabtu, 17 September 2016 mengadakan salah satu program Gerakan Literasi Sekolah yaitu News Reading Contest. Kegiatan ini diketuai oleh Bapak Muhammad Wahyudi, S.Pd selaku Ketua Tim Gerakan Literasi Sekolah.


News Reading Contest adalah lomba membaca berita dalam bahasa inggris. Sebagai sekolah yang terletak di ulu mahakam jelas membuat orang menjadi sedikit memicingkan matanya, seraya berkata, "Apa iya sekolah ini bisa membuat siswanya mau dan mampu berbahasa Inggris?". Namun keyakinan seperti ini seolah dibuyarkan seketika oleh antusiasnya siswa dalam mengikuti kontes ini. Hal ini terlihat dari jumlah siswa yang mendaftar, yakni sampai 38 siswa dan siswi.

Kontes ini menuntut siswa menjadi seorang penyiar berita, namun menggunakan bahasa Inggris. Ada dua naskah berita yang harus dibacakan oleh peserta, yaitu naskah yang disediakan oleh panitia dan naskah yang dibuat sendiri oleh peserta.

Acara ini semakin meriah kala Afipah dan Rudi, finalis Ajang Broadcasting School Fest 2016 beberapa waktu lalu, ditunjuk sebagai pembawa acara. Sesekali mereka membakar semangat pendukung dari masing-masing peserta lomba. Suara gemuruh dan riuh pun terdengan dari depan panggung, sepertinya para pendukung tak mau melewatkan satu momen pun dari acara ini.

Afipah dan Rudi sebagai Pembawa Acara
Perlombaan ini semakin berkelas ketika yang ditunjuk sebagai jurinya adalah yang berkompeten di dalamnya. Sebutnya saja nama beken di sekolah ini, seperti Mr. Sahiruddin, S.Pd ,  Ms. Sundari, S.Pd selaku English's Teachers dan Mr. Pahrijal, S.Pd selaku Waka Kesiswaan, tak ketinggalan pula Ms. Rita B, S.Pd selaku Waka Kurikulum. Karena banyak aspek yang dinilai, maka juripun dari berbagai macam latar belakang.
Dewan Juri

Di saat perlombaan berlangsung sesekali terlihat ekspresi berbeda dari para juri. Ada yang terlihat tersenyum dan ada pula mengernyitkan dahinya. Ini terjadi karena melihat antusiasme dan semangat peserta dalam membacakan berita, sehingga saking semangatnya ada beberapa kalimat yang dibaca menjadi keliru, sontak hal begini semakin membuat penonton menjadi riuh.
Para supporter 

Para pendukung memberikan semangat kepada para peserta
Ekspresi para Juri saat menilai
Bak gayung bersambut, program ini bersimbiosis mutualisme dengan program unggulan sekolah ini, English Day. Selain menuntut siswa bisa berbahasa Inggris, program ini juga me
nuntut Guru bahkan staff sekolah untuk bisa berbahasa Inggris, minimal dalam percakapan sehari-hari.

Melihat keaadaan geografis sekolah ini mungkin banyak yang pesimis dengan Impossible Program ini. Namun di hati para warga sekolah ini sudah tertanam rasa optimis yang tinggi, selain karena berkeyakinan menjadi BISA, karena mereka MAJU BERSAMA, HEBAT SEMUA !!! 















0 komentar:

Posting Komentar