Nasyid Urang Kutai Loleng

Slide Urang Kutai Loleng

Widget Slideshow

Rabu, 03 Agustus 2016

Langkah Praktis Menyusun PTK ( Bagian 1)

Skrips PTK ane setebal 370 halaman

Salah satu bagian terpenting saat kuliah adalah ketika menyusun Skripsi. Banyak Ilmu dan pengalaman yang akan kita peroleh di dalam proses ini. Dari belajar membuat proposal sampai melatih
kesabaran saat berkonsultasi atau bimbingan dengan Dosen Pembimbing. Mental kita akan semakin terlatih untuk senantiasa bisa bertahan dan berusaha memperjuangkan kerja keras selama ini. Tak sedikit mereka yang lemah akan terjungkal di fase ini. Mulai dari  keputus asaan yang dalam hingga tidak mampunya mengendalikan ego diri sendiri.

Ada beberapa jenis skripsi yang dikerjakan. Salah satunya yang pernah saya susun berupa Penelitian Tindakan Kelas atau yang lebih dikenal dengan PTK. Jenis ini biasanya memiliki tebal skripsi lebih banyak dari jenis yang lain. Bukan isi yang membuatnya tebal, melainkan lembar demi lembar lampiranlah yang membuatnya begitu wah.

Perlu satu tahun dari proposal hingga seminar pendadaran untuk skripsi jenis PTK. Setelah sekian banyak kali Konsultasi dengan dosen, akhirnya ada beberapa karakteristik maupun penyusun dari PTK ini. Berikut beberapa poin-poinnya : 

1. Menyusun Proposal
    Dalam tahap ini ada beberapa keputusan penting yang harus kita ambil agar nantinya mempermudah kita di tahap selanjutnya diantaranya adalah memilih judul penelitian yang mungkin bisa dilaksanakan di sekolah yang kita pilih sebagai sampel penelitian. Berikut langkah-langkahnya :

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian yang kita kerjakan. Khusus di dalam latar belakang, pada subbab ini kita harus menuliskan alasan kenapa kita melakukan penelitian ini, bisa kita menjadikan rendahnya nilai KKM di suatu kelas yang tidak tuntas. Kemudian setelahnya kita melakukan sebuah pengamatan bahkan bisa melakukan wawancara atau interview kepada guru maupun siswa yang ada dalam kelas tersebut. Isi pengamatan dan wawancara tersebut adalah menggali informasi mengenai penyebab rendahnya nilai yang diperoleh oleh siswa. Setelah kita mendapatkan informasi yang cukup, lalu kita menawarkan sebuah solusi yang menurut kita bisa memperbaiki nilai siswa, bisa saja kita menawarkan sebuah model pembelajaran Kooperatif misalnya. Kemudian kita memaparkan alasan kita memilih model tersebut dengan menjelaskan beberapa keunggulan model pembelajaran yang kita pilih tadi. 

BAB II Dasar Teori

Bab ini berisi landasan teori penelitian kita. Di dalamnya dijelaskan arti dan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif yang kita pilih. Pada bab ini mengutip pernyataan para ahli yang bisa dijadikan rujukan dan penguat dari teori yang kita sampaikan. Pada bab ini juga kita menuliskan hipotesis yang kita ambil.

BAB III Metode Penelitian

Pada Bab ini kita menjelaskan metode kita dalam melakukan penelitian. Mulai dari waktu dan tempat penelitian, subjek dan objek penelitian hingga alur dari PTK itu sendiri. Berikut alur dari PTK:

a. Perencanaan tindakan, pada tahap ini kita menyusun skenario pembelajaran, alat evaluasi, instrumen penilaian dan lembar pengamatan.

b. Pelaksanaan Tindakan, pada tahap ini kita melakukan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah kita buat. Pada tahap ini umumnya terdapat 3 siklus, setiap siklusnya berisi 2 kali pertemuan belajar mengajar dan 1 kali evaluasi berupa tes akhir siklus, Pada setiap pelaksanaan skenario haruslah diiringi dengan pengambilan nilai  berupa nilai kelompok, tujuannya sebagai bahan pengumpulan data.

c, Observasi, tahap ini dilaksanakan bersamaan dengan dengan pelaksanaan tindakan, hanya saja pada proses ini observator lebih memegang peranannya. Observator biasanya ada dua orang, satu independen dan yang satunya adalah guru yang mengajar mata pelajaran di kelas tersebut.

d. Refleksi, pada tahap ini peneliti bersama para observator berdiskusi tentang kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung, Mendiskusikan apa saja kekurangan maupun kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan skenario pembelajaran. Pada tahap ini juga membicarakan solusi untuk kekurangan pada siklus ini, sebagai bahan masukan untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

Teknik Pengumpulan Data
1)  Observasi, berupa data kualitatif, dengan menggunakan tabel pedoman observasi untuk mengetahui tingkat aktivitas siswa dan aktivitas guru pada saat pembelajaran berlangsung. Observator diberikan lembar observasi dengan cara mengisi pada lembar yang disediakan.
2)      Tugas, terdiri dari tugas kelompok dan tugas individu masing-masing berbentuk uraian. bertujuan mengetahui hasil belajar matematika siswa pada setiap pelaksanaan tindakan/pertemuan.
3)      Tes, adalah suatu alat ukur berupa soal yang diberikan kepada siswa yang hendak diteliti. Dalam penelitian ini tes hasil belajar dilaksanakan pada setiap akhir siklus, soal tes berbentuk uraian.
4)   Dokumentasi, yaitu data yang dimiliki oleh guru matematika pada nilai ujian semester ganjil matematika sebelum dilaksanakan penelitian. Digunakan sebagai perbandingan dengan hasil tes akhir siklus.
Teknik Analisis Data
1)      Reduksi Data
Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna.
2)      Penyajian Data
Penyajian data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk naratif, yang berisi sekumpulan informasi yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan.
3)      Verifikasi
Verifikasi data di lakukan apabila dalam sekumpulan data, yang diperoleh ada tanda-tanda atau kemungkinan-kemungkinan bahwa ada di antara data itu yang masih belum beres dan lengkap. Apabila data yang terkumpul telah lengkap dan benar, maka data tersebut langsung dapat diolah.
Bersambung . . . . (bagian 2) Next Thread . 

0 komentar:

Posting Komentar