Nasyid Urang Kutai Loleng

Slide Urang Kutai Loleng

Widget Slideshow

Kamis, 14 Juli 2016

RIMPI , Cemilan Khas Kutai Desa Loleng

Rimpi

Orang-orang yang tinggal di kota tidaklah seberuntung orang yang tinggal di desa. Sematan istilah "semua hal ada" di kota tidaklah selamanya benar. Terbukti jika sampai pada musim panen  buah yang lazimnya terjadi di negara tropis seperti negeri kita ini, tidak sedikit penduduk kota yang mengunjungi kerabatnya ataupun sekedar kenalan di desa untuk turut menikmati musim panen buah.
Banyak buah tropis yang setiap tahunnya dipanen, sebut saja si raja buah, Durian, selain itu ada Langsat, Rambutan, Koyakkan (Sebutan Kutai untuk Rambutan manis yang dagingnya bisa terkoyak ketika dimakan), Cempedak dan lainnya.

Kadang ketika musim buah-buahan, banyak yang terbuang sia-sia, karena saking banyaknya sampai tidak termakan. Banyak cara yang dilakukan oleh masyarakat agar buah-buahan tadi bisa dimanfaatkan dengan baik, salah satunya dengan mengolahnya dalam bentuk lain. Misalnya saja durian, yang umunya digunakan untuk campuran minuman, kue, bahkan di tempat kami, di Desa Loleng, daging durian bisa dimanfaatkan untuk membuat sambal cabe.

Kali ini kami ingin membahas bagaimana masyarakat Kutai Desa Loleng mengolah buah-buahan agar termanfaatkan dengan baik. Kami ingin mengupas tentang pemanfaatan buah Cempedak dalam variasi berbeda.

Cempedak, atau dalam Bahasa Kutainya adalah Nangka Huttan atau Todak (dibaca Todek dalam dialek Kota Bangun) bukan hanya dimanfaatkan daging buahnya untuk dikonsumsi, Biji dan tempat menempel bijinya pun digunakan. Berikut kami paparkan satu persatu pemanfaatannya :

  1. Biji Cempedak / Biji Todak .Biji cempedak di dalam masyarakat Kutai Desa loleng tidaklah dibuang, melainkan bisa dimanfaatkan sebagai snack ataupun cemilan di kala senggang. Bijinya tersebut direbus hingga lunak, kemudian bisa langsung dimakan dengan terlebih dulu melepas kulit arinya yang masih menempel. Rasa dan teksturnya persis dengan ubi rebus. Biasanya agar terasa lebih nikmat cemilan ini ditambahkan dengan sedikit garam. Masyarakat Kutai Desa Loleng mengenal camilan dengan sebutan Kantut. Sebab dinamakan demikian karena setelah memakannya keinginan untuk semakin besar seperti halnya kita memakan ubi.            
    Kantut. Biji Todak yang direbus


  2. Sari Nangka atau Tempat melekatnya Biji Todak, Masyarakat Kutai lebih mengenalnya dengan sebutan Sari Todak. Sari Todak dimanfaatkan dengan mengolahnya dengan cara digoreng ataupun ditumis, Rasanya yang manis dan aromanya yang khas bisa menambah selera makan. 
  3. Todak Tua tapi belum matang/todak muda bisa dimanfaatkan sebagai masakan tumis yang gurih. Terlebih dahulu todak muda tersebut dibakar hingga isinya menjadi agak lunak. Setelah itu kulitnya dikupas kemudian isinya ditumis. Aromanya yang khas sangat cocok sebagai penambah selera makan.                                                                                                                  
    Menumis Todak Muda setelah dibakar

  4. Rimpi. Inilah olahan yang paling khas dari pemanfaatan Buah Todak oleh Masyarakat Kutai     Desa Loleng. Cara mengolahnya pun sangat sederhana dengan terlebih dahulu mengupas daging dari bijinya     kemudian dijemur hingga kering untuk kemudian dimakan. Rimpi ini bisa bertahan               berbulan-bulan lamanya tanpa merusak tekstur hanya saja rasanya sedikit kurang kurang manis.               
    Rimpi yang dijemur menggunankan Nyiru (Lewang dalam Bahasa Kutai)

    Demikian beberapa olahan Cempedak Khas Masyarakat Kutai Desa Loleng. Semoga Bermanfaat. Saran dan Kritik sangat kami nantikan, bisa di kolom komentar ataupun email : urangkutailoleng@gmail.com bisa juga di 08-222-111-2263(sms only). Salam Hangat Selalu Urang Kutai Loleng, Salam Grecek ! By Jimkafta48. 

0 komentar:

Posting Komentar